Persembahan Bakaran

Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” [Kejadian 22 : 2]
Tuhan menyuruh Abraham untuk mengorbankan anak kesayangannya. Mengapa Tuhan menanyakan hal seperti itu?
Jika kita adalah Abraham, kita akan mencari alasan untuk tidak mengorbankan anak kita: Tuhan, bukankah ini bertentangan dengan janji-Mu? Bukankah Engkau juga harus bertanya kepada istri saya tentang pemikirannya?’ Jika saya diminta mengorbankan putra saya, saya tidak bisa mengabaikan pendapatnya, bukan? Dan apa yang akan terjadi jika saya memberi tahu tetangga saya bahwa saya mengorbankan putra saya ketika mereka bertanya kepada saya, “Di mana putra Anda? Aku sudah lama tidak melihatnya ”? Apakah benar mengorbankan seseorang pada awalnya? Kita bisa mengajukan banyak pertanyaan dan alasan. Tapi Abraham mematuhi kata-kata Tuhan. Bayangkan rasa sakit di hati Abraham, sebagai seorang ayah yang sangat menyayangi putranya, saat dia membawa Ishak ke Moriah.
Dan ketika Abraham menaati Tuhan dengan bertindak dalam iman, apa yang Tuhan lakukan? Tuhan menunjukkan kepadanya seekor domba jantan yang bisa dikorbankan untuk menggantikan Ishak. Bertahun-tahun kemudian, Tuhan juga menyiapkan korban lain, Putra-Nya yang terkasih, Yesus, yang mati menggantikan kita. Sebagai Juruselamat dunia, Yesus menyerahkan hidupnya untuk membayar harga dosa kita dan memberi kita hidup yang kekal.
Tuhan adalah Tuhan yang bijaksana yang melihat dan mempersiapkan masa depan untuk masa depan kita. Betapa suatu berkat untuk percaya pada Tuhan!