Instagram

Rumah Doa

“Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. _Yesaya 56:7

 

Tuhan menyebut rumah-Nya sebagai rumah doa. Itu adalah tempat dimana anak-anak-Nya berkumpul untuk berdoa. Mereka memberi penghormatan, dan mereka mempersembahkan persembahan yang berkenan di mata Tuhan. Mereka melakukan percakapan dengan Tuhan.

Doa adalah detak jantung setiap jemaat yang bersemangat. Tuhan mendengar doa umat-Nya ketika mereka datang dengan hati yang hancur dan menyesal. Doa hamba Tuhan naik ke surga dan melayang seperti dupa manis ke lubang hidung seorang Bapa yang penuh kasih.

Doa bukan hanya saat meminta atau bahkan memohon kepada Tuhan. Itu adalah percakapan di mana Tuhan dipuji, mengakui dosa, ucapan syukur diangkat, dan petisi ditawarkan. Ketika umat Tuhan datang dalam penyembahan yang rendah hati dan dengan jujur ​​dan terbuka mengakui ketidaklayakan mereka, Tuhan mendengar dan menjawab dari takhta surgawi-Nya.

Di sisi lain, ketika orang menghadap Tuhan dengan sikap bangga atau merasa berhak, percakapan akan segera berakhir. Seringkali gereja hanya mendekati Tuhan ketika mereka tidak mampu melakukannya sendiri. Maka doa adalah pilihan terakhir.

Doa – percakapan dengan Tuhan – adalah yang terbaik ketika orang yang rendah hati datang ke hadirat Tuhan seperti anak-anak yang datang kepada Bapa mereka – dalam cinta, pemujaan, kepercayaan, dan ketergantungan.

Share! jika renungan ini memberkatimu.