Ujian Hamba
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. 1 Petrus 4:10.
Semakin dekat kita dengan Tuhan, semakin banyak kesempatan yang Dia berikan kepada kita untuk melayani orang lain.
Joyce Meyer mengatakan “peluang” karena itulah cara kita memandang melayani orang lain. Setiap kali kita melayani orang lain, itu tidak hanya memberkati mereka, tetapi juga membawa sukacita yang luar biasa dalam hidup kita.
Yesus memberi kita contoh menjadi seorang hamba dengan membasuh kaki para murid dan kemudian berkata, sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Yohanes 13:15.
Beberapa orang gagal untuk hidup sebagai hamba karena mereka tidak tahu siapa mereka di dalam Kristus. Mereka merasa harus melakukan sesuatu yang mereka anggap “penting” untuk menemukan rasa harga diri. Mereka gagal untuk memahami bahwa identitas mereka berasal dari siapa mereka di dalam Kristus, bukan dari seberapa bergengsi karir atau platform mereka. Ketika Anda merasa aman di tempat Anda di dalam Kristus, dan ketika Anda menemukan kekuatan dan keyakinan Anda di dalam Tuhan, Anda bersukacita dalam membantu orang lain di setiap kesempatan yang Anda dapatkan.
“Ujian hamba” hanyalah bagaimana kita menanggapi kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Ini mengungkapkan apakah kita benar-benar dan benar-benar ingin menjadi seperti Yesus. Tuhan memberkati dan menjadikan kita berkat! Berkat Tuhan tidak pernah dimaksudkan untuk di konsumsi hanya untuk diri kita sendiri, tetapi selalu untuk dibagikan kepada orang-orang di sekitar kita.
Carilah cara untuk melayani orang lain hari ini, termasuk yang ada di rumah Anda sendiri. Ini akan menjadi pengalaman hebat bagi Anda dan mereka. – Joyce Meyer.
Doa: Tuhan Yesus, terima kasih telah memberi saya kesempatan untuk melayani orang lain. Tolong bantu saya untuk tidak pernah melewatkan salah satu dari kesempatan itu, amin!
Disadur dari buku Closer to God Each Day – Joyce Meyer.
