Instagram

“Ya Tuhan, kenapa Kau tidak menjagaku?”

"Ya Tuhan, kenapa Kau tidak menjagaku?"

Mengalami putus hubungan kerja karena pandemi COVID 19 yang melanda seluruh dunia adalah hal paling terburuk yang pernah dialami oleh banyak orang. Sebagian dari kita pasti meratapi kejadian itu dan mengalami kekecewaan serta bertanya-tanya kepada Tuhan; “Ya Tuhan, kenapa kau tidak menjagaku?”.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita baca kitab Ratapan 3:19-26

Bila kita membaca Kitab Ratapan mengingatkan kita bahwa tidak apa-apa untuk meratap. Kitab itu kemungkinan besar ditulis selama atau segera setelah Tentara Babel menghancurkan Yerusalem pada tahun 586 SM. Kejadian itu menggambarkan penderitaan (Ayat:1, 19), penindasan (Ratapan1:18), dan kelaparan (Ratapan 2:20; 4:10) yang dihadapi orang-orang. Namun, di tengah Kitab tersebut, penulis mengingat mengapa dia dapat berharap: “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (3:22-23). Meski hancur, penulis ingat bahwa Tuhan tetap setia.

Baca Renungan Lainnya: ENERGIK

Kadang-kadang rasanya tidak mungkin untuk percaya bahwa “Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.” (Ayat:25), terutama ketika kita tidak melihat akhir dari penderitaan kita. Tetapi kita dapat berseru kepada-Nya, percaya bahwa Dia mendengar kita, dan bahwa Dia akan setia melihat kita melaluinya. — Julie Schwab.

DOA

Bapa, aku membutuhkan-Mu sekarang. Tolong bantu saya untuk memercayai-Mu dan datang kepada aku saat aku sedang dalam situasi sulit. Amin.

Share! jika renungan ini memberkatimu.