Instagram

Kegembiraan Dalam Keputusasaan

Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir. (Wahyu 1:17)

Seperti rasul Yohanes, mungkin Anda mengenal Yesus Kristus secara akrab. Namun bila Dia mendadak menampakkan diri kepada Anda dengan sifat yang sama sekali berlainan, satu-satunya reaksi Anda ialah “sujud di dapan kaki-Nya sama seperti orang yang mati”. Ada waktunya Allah tidak menyingkapkan diri-Nya dengan cara lain selain dengan  keagungan-Nya, dan pesona dari penglihatan itulah yang mengantar Anda kegembiraan dalam keputusasaan; menyadari bahwa jika Anda dibangkitkan maka itu pastilah oleh tangan Allah.

“Ia meletakkan tangan kana-Nya di atasku…” (Wahyu 1:17). Di tengah-tengah keadaan terpesona, sebuah sentuhan datang, dan Anda tahu itu bahwa itulah tangan kanan Yesus Kristus. Anda tahu itu bukannya tangan kekangan, koreksi atau hajaran, melainkan tangan kanan Bapa yang Kekal. Tangan itu memberikan sejahtera dan penghiburan yang tidak terkatakan, dan kesadaran bahwa “di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal” (Ul. 33:27), penuh dukungan, penghiburan dan kekuatan. Dan begitulah sentuhan-Nya tiba, sama sekali tidak ada rasa ketakutan lagi. Di tengah kemuliaan-Nya, Tuhan Yesus berkata, “Jangan takut!” (Wahyu 1:17). Kelembutan-Nya sungguh manis, tidak terungkap. Apakah saya mengenal Dia seperti itu?

Layangkanlah pandangan Anda pada beberapa hal yang menyebabkan keputusasaan. Ada keputusasaan yang di dalamnya tidak ada kegembiraan, tidak ada pandangan, dan tidak harapan akan sesuatu yang lebih cerah. Akan tetapi, kegembiraan dalam keputusasaan datang bila”…aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai yang bersifat daging, tidak ada sesuatu yang baik” (Roma 7:18). Kita akan gembira mengetahui bahwa ada sesuatu dalam diri kita yang harus sujud di hadapan Allah bila Dia menyingkapkan diri-Nya kepada kita, dan juga mengetahui bahwa jika kita dibangkitkan maka itu pastilah oleh tangan Allah. Allah tidak dapat berbuat apa pun bagi kita sebelum kita menyadari batas kemampuan manusia, lalu mempersilakan Dia melakukan hal yang mustahil. Amin

 

*Image by : http://theosmacdinpurba.blogspot.com/2012/03/kegembiraan-didalam-tuhan-yesus.html

 

Share! jika renungan ini memberkatimu.