Banyak yang mengusulkan kelemahan ilahi atau ketidakmampuan sebagai solusinya: Allah tidak mengatasi semua kejahatan karena Ia tidak dapat melakukannya – meskipun Ia melakukannya yang terbaik. Ini merupakan jawaban dari teologi proses. Solusi ini menolak doktrin-doktrin Kristen yang bersejarah tentang kemahakuasaan, kemahatahuan, dan kedaulatan llahi, sambil berusaha mempetahankan atribut kebaikan Allah. Tetapi Alkitab sendiri bukan hanya tidak mengajarkan solusi ini, malah solusi ini jelas bertentangan dengan Alkitab. Allah maha tahu (Mzm 139; Ibr 4:11-13; Yes 46:10 dan kedaulatan (Rm 11:33-36, 1 Tim 6:15-16) merupakan inti doktrin Allah yang Alkitabiah.
Orang mungkin lebih suka percaya kepada allah yang lebih lemah dari pada pribadi yang ada didalam Alkitab yang absolute, tetapi ia harus sadar akan harga yang harus dibayar atas pilihannya itu. Dengan cara demikian mungkin ia memang memperoleh satu solusi atas problem kejahatan, tetapi Dia kehilangan harapan yang pasti untuk menanggulangi kejahatan, tetapi ia kehilangan harapan yang pasti untuk menanggulangi kejahatan. Ia memperoleh kepuasan intelektual dengan harga bahwa ia juga akan menghadapi suatu keinginan yang mengerikan yaitu pada akhirnya kejahatan mungkin dapat menang. Tentu saja terdapat suatu yang ironis bisa menyebutnya ini sebuah “solusi” bagi problem kejahatan.

Share! jika renungan ini memberkatimu.