Instagram

Percaya Penuh Kepada Tuhan

Walau Ia membunuh aku sekalipun, namun aku akan tetap percaya pada-Nya (Ayub 13:15, NIV)

Ada banyak pengalaman yang dialami oleh seseorang yang percaya kepada Tuhan, sekalipun menderita kegagalan total dari apa yang dialaminya, namun tetap maju dengan kepercayaan yang mutlak. Mereka dapat berkata seperti Ayub: “Sekalipun Ia membunuh aku, aku akan tetap percaya pada-Nya.” Kita disini dapat belajar dan memperoleh penguatan, keteguhan hati serta siap memberikan komitmen yang lebih besar kepada pekerjaan Tuhan dan kehormatan serta kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.

Beberapa orang yang beriman bahkan telah memasuki pelayanan di ladang Tuhan dengan sepenuhnya sadar akan adanya kemungkinan bahwa apa yang mereka lakukan bagi-Nya mungkin tidak menghasilkan kesuksesan seperti yang didefinisikan dunia ini. Henry Martyn, misionaris di India, adalah salah satunya. “Sekalipun aku berjuang selama lima puluh tahun di tengah himpitan dan cemoohan,” katanya, “dan tidak melihat satu pun bertobat… Tuhan Yesus, yang mengendalikan segala sesuatu, adalah Sahabatku, Tuhanku, Allahku, dan segalanya bagiku.”

Dibutuhkan iman yang istimewa untuk berdiri teguh dan percaya kepada Tuhan ketika seseorang merasa bahwa ambisi-ambisi rohaninya tidak akan terwujud. Kita ingat Allen Gardiner dan teman-temannya yang berlayar ke Tierra de Fuego di Amerika Latin untuk memulai misi pelayanan bertahun-tahun yang lalu. Namun, misi itu tidak pernah diwujudnyatakan, karena sebelum mereka tiba di sana, mereka kehabisan bahan makanan dan satu demi satu meningal. Dalam catatan terakhirnya, Gardiner menulis: “Besar dan ajaib kasih Allahku. Dia memelihara sampai saat ini, sehingga selama empat hari, walaupun tanpa makanan jasmani, namun aku tidak merasa lapar dan haus.” Melihat iman yang menguatkan dan mengagumkan seperti itu, pasti hati kita akan tergugah. Amin.

 

*image by : http://www.gracedepth.com/janganlah-gelisah-hatimu-percayalah-kepada-tuhan/

Share! jika renungan ini memberkatimu.