Instagram

Tujuan Doa

“Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa…”  (Lukas 11:1)

Doa bukanlah suatu bagian normal dari kehidupan manusia duniawi. Kita mendengar orang berkata bahwa kehidupan seseorang akan menderita jika dia tidak berdoa, tetapi kita meragukan ucapan itu. Yang akan menderita ialah kehidupan putra Allah di dalam dirinya, yang tidak ditunjang oleh makanan, melainkan oleh doa. Bila seseorang dilahirkan baru, kehidupan putra Allah dilahirkan di dalam dirinya, dan dia dapat membuat kehidupan itu kelaparan atau terpelihara. Doa adalah makanan bagi kehidupan Allah di dalam kita. Gagasan kita yang lazim tentang doa tidak terdapat dalam Perjanjian Baru. Kita menganggap doa hanya sebagai sarana untuk memperoleh segala sesuatu untuk kita sendiri, tetapi maksud alkitabiah tentang doa ialah agar kita dapat mengenal Allah sendiri.

“Mintalah maka kamu akan menerima…” (Yoh. 16:24). Kita mengelu di hadapan Allah, dan terkadang kita minta maaf atau acuh tak acuh kepada-Nya, tetapi kita sebenarnya miminta sangat sedikit kepada-Nya. Berbeda dengan seorang anak kecil yang menunjukkan keberanian luar biasa untuk meminta! Tuhan berkata, “… jika kamu tidak…menjadi seperti anak kecil…” (Matius 18:3). Mintalah maka Tuhan akan melakukannya. Berilah peluang dan ruang kepada Yesus Kristus untuk berkiprah. Masalahnya ialah tidak seorang pun akan pernah melakukan ini sampai dia kehabisan akal. Bila seseorang kehabisan akal, maka doa adalah satu-satunya cara dia dapat berhubungan dengan kebenaran dan kenyataan tentang Allah. Bersikaplah sebagaimana adanya di hadapan Allah dan serahkan kepada-Nya semua masalah Anda yaitu hal-hal yang membuat Anda kehabisan akal. Akan tetapi, selama Anda berpendapat bahwa Anda serba cukup, Anda tidak perlu minta-minta kepada Allah.

Ucapan bahwa “doa mengubah banyak hal” tidaklah sama dengan mengatakan, “Doa mengubahkan saya dan kemudian saya mengubahkan banyak hal.” Allah telah menetapkan segala hal agar doa, berdasarkan penebusan, mengubahkan cara seseorang memandang segala hal. Doa bukanlah soal mengubahkan segala sesuatu secara lahiriah, melainkan soal mengerjakan mukjizat di dalam batin seseorang.

 

*image by : http://www.firman-tuhan.org/wp-content/uploads/2013/05/berdoa.jpg

Share! jika renungan ini memberkatimu.