Instagram

Apakah Anda Merasa Sebagai Korban?

Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim meratap: Engkau telah menghajar aku, dan aku telah menerima hajaran, seperti anak lembu yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali, supaya aku berbalik, sebab Engkaulah TUHAN, Allahku. ( Yeremia 31:18)

Jika Anda Anda lelah merasa seperti korban, bacalah ini: ‘Saya tidak ingin merasa seperti ini lagi.  Saya pikir jika rasa sakit saya menyentuh hidup mereka, saya akan merasa lebih baik.  Nyatanya tidak.  Saya pikir dengan memegangnya di atas kepala mereka, saya akan merasa lebih baik.  Nyatanya tidak.  Saya pikir dengan mengatakan kepada semua orang tentang apa yang mereka lakukan kepada saya, saya akan merasa lebih baik.  Nyata tidak; hal itu hanya mengorbankan teman-teman saya dan rasa sakit tersebut terus hidup.  Saya pikir jika mereka mengakui betapa salahnya hidup mereka, aku akan merasa lebih baik.  Nyatanya tidak, jadi saya merasa lebih buruk.  Aku pikir jika aku bisa mengerti mengapa aku memilih hubungan seperti itu, aku akan merasa lebih baik.  Karena itu saya membaca buku dan berbicara dengan para konselor.  Tetapi itu tidak berhasil, karena kemudian aku menemukan hal-hal lainnya dan saya tidak punya ketahanan emosional untuk menanganinya.  Saya pikir waktu akan membuat saya merasa lebih baik.  Ini membantu, tapi itu tidak menyembuhkan, karena masih terlalu banyak hal yang memicu kenangan lama. Saya pikir dengan pindah ke rumah baru di kota yang baru dan mendapatkan pekerjaan baru saya akan merasa lebih baik.  Nyatanya tidak, aku hanya mengubah alamat, bukan apa yang terjadi di dalam diriku.  Akhirnya, saya melakukan dua hal yang bekerja, bukan dalam semalam, namun secara bertahap, dengan sabar dan konsisten karena saya terus melakukannya, dan ternyata berhasil.  Pertama, saya memutuskan untuk memaafkan – dan terus mengampuni sampai masa lalu tidak lagi mengendalikan saya.  Kedua, saya berseru kepada Allah,  “Bawalah aku kembali, supaya aku berbalik.” Dia menjawab doa saya.  Persepsi saya mulai jelas dan hati saya mulai sembuh. Mengapa? Karena pada akhirnya, menjadi sembuh lebih berarti, jauh lebih berarti untuk saya daripada tetap menjadi korban.’

 

*image by : http://manado.tribunnews.com/2015/04/12/jangan-merasa-sendiri-karena-kristus-selalu-setia

Share! jika renungan ini memberkatimu.