Instagram

Tetap Berlari Dengan Pandangan yang Tertuju Kepada Yesus

“Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah..”( Ibrani 12: 1-2)

Glenn Cunningham dilahirkan di pertanian Kansas dan dididik di sekolah satu kamar. Dia dan saudara lelakinya bertanggung jawab untuk menjaga sekolah tetap berjalan. Suatu pagi ketika anak-anak lelaki menuangkan minyak tanah ke bara api untuk menyalakan api sebelum sekolah, tungku bertiup setinggi langit. Glenn bergegas menuju pintu, kemudian menyadari bahwa saudaranya telah jatuh dan tidak bergerak. Dia kembali untuk membantu, menderita luka bakar yang parah dalam prosesnya. Akhirnya saudaranya meninggal dan Glenn dirawat di rumah sakit dengan luka bakar yang parah di kakinya. Tragedi itu tampaknya menandai berakhirnya mimpinya untuk berlari. Tetap saja, dia bertekad untuk berjalan lagi – yang menurut dokter tidak akan terjadi, tetapi dia melakukannya. Kemudian dia mulai berlari. Melalui banyak periode keputusasaan dan kekecewaan, ia terus berlari dan semakin cepat. Dia menguasai jarak. Akhirnya ia mengarahkan pandangannya pada rekor internasional untuk jaraknya dan memecahkannya! Kemudian dia melanjutkan untuk membuat rekor dunia baru. Apa yang membuatnya terus berlari? Dia mengatakan sedang memikirkan saudaranya. Ketika Anda merasa kecil hati dan ingin berhenti, pikirkan tentang Yesus: “Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.” (ayat 3). Mari kita berlari dengan tekun yang telah ditetapkan Allah di hadapan kita. Kita melakukan ini dengan menjaga mata kita tertuju pada Yesus, juara yang menginisiasi dan menyempurnakan iman kita. Karena sukacita yang menantinya, Ia menanggung salib, mengabaikan rasa malunya. Sekarang dia duduk di tempat terhormat di samping takhta Tuhan. Pikirkan semua … Dia bertahan … maka kita tidak akan menjadi lelah dan menyerah.

 

*image by : https://inspirasipagi.id/wp-content/uploads/2018/08/Latihan-Speed-Work.jpg

Share! jika renungan ini memberkatimu.