Instagram

Masa Depan: Kidung-kidung Alkitab

Perjalanan waktu tetap menguju kesabaran kita, dan bagi mereka yang tengah menderita lamanya pencobaan bisa saja menjadi ssuatu kesempatan untuk protes kepada Allah. Masih, dalam Alkitab, Allah menjanjikan kita bahwa dimasa depan Ia akan benar-benar terbukti dan kita akna benar-benar dilepaskan dari semua kejahatan. Sebagaimana yang telah kita nyatakan, polanya adalah menderita sekarang dan menerima kemuliaan belakangan.

Saat kemuliaan datang, yang jahat tidak makmur lagi dan yang benar tidak menderita lagi. Dari tempat kudus Allah (Mzm 73) kita melihat kemenangan Allah yang pasti. Lembah-lembah akan ditutup, dan gunung-gunung akan diratakan; yang sombong akan direndahkan, dan yang rendah hati akan ditinggikan (Yes 40:1, Mat 26, Luk 1:51).

Allah berkata kepada nabi Habakuk, yang protes tentang cara Allah yang kelihatannya tidak adil, pertama menunggu penghakiman Allah, dan kedua, mengingat perbuatan Allah di masa lalu (Hab 3:16-17). Saat kita nenanti masa depan, bersabar, ini menolong kita untuk mengingat cara-cara dimana Allah telah menunjukkan penghakimanNya dimasa lampau (lihat bagian yang mendahuluinya).

Ketika masa depan yang merupakan puncak dari rencana Allah tiba, maka nada serombongan malaikat dan orang-orang kudus yang dimuliakan yang bernyani kepada Allah akan kebenaran perbuatanNya.

Kita akan melihat sebuah wajah yang paling layak dipercaya hingga semua protes kita akan hilang begitu saja. Atau mungkin seperti pada saat kita melihat seseorang yang lebih agung daripada Salomo, yang menghakimi seluruh dunia dengan keadilan yang sempurna, kita akan jadi enggan untuk mengemukakan kebingungan kita tentang sejarah masa lalu.

Bagaimanapun juga, kita boleh yakin bahwa pada hari terakhir nanti tidak akan ada problem kejahatan. Tidak aka nada lagi keraguan, tidak ada lagi protes. Jika ada problem teoritis yang tertinggal, maka problem tersebut akan menjadi problem dimana kita akan hidup bahagia bersamanya. Dan jika sekarang kita percaya bahwa hari tersebut pasti akan datang, tidak dapatkah kita menjadi puas sekarang?

Sekali lagi, yang kita temui dalam Alkitab bukanlah solusi filosofis problem kejahatan, tetapi suatu penentraman hati yang besar, suatu motivasi untuk tetap percaya dan taat, meskipun ada banyak kejahatan didunia.

Share! jika renungan ini memberkatimu.